Sedap Sekejap Edisi 2/II-Februari 2001

, , No Comments
Jajanan Di Cianjur dan Sukabumi
Meski Tak Banyak Jumlahnya, Kelezatannya Tak Diragukan

Baik Sukabumi maupun Cianjur bukan termasuk daerah yang punya banyak
jajanan. Boleh dibilang keduanya tidak cukup terkenal. Kalaupun ada
penganan yang turut mengangkat kedua kota ini hanya manisan Cianjur
dan kue moci Sukabumi. Tetapi sebetulnya, meski tak banyak ada
beberapa restoran dan penganan yang tak diragukan kelezatannya.

SUKABUMI

WARUNG MAK UTI

Selama Sedap Sekejap jalan-jalan ke Sukabumi, banyak yang menganjurkan
untuk mampir ke Warung nasi Mak Uti. Warung yang terletak di Jl.
Pengadilan ini menyajikan aneka hidangan khas Sunda. Meskipun letaknya
masuk ke dalam gang, tetapi pelanggannya sampai kepada artis dan
pejabat.

"Awalnya ibu saya, Mak Uti, hanya menjual nasi di pinggir jalan.
Lama-lama banyak penggemarnya hingga kami bisa membeli tempat di Jl.
Pengadilan ini. Lalu bisa menjadi warung nasi seperti ini," ujar Ny.
Nani, pengelola dan putri Mak Uti.

Berbeda dengan warung nasi di Cianjur, warung nasi Sukabumi serupa
dengan sajian buffet. Penjual akan memberikan nasi satu porsi, lalu
kita tinggal memilih lauk pauk atau sayur yang kita inginkan. Lauk
yang disediakan berupa aneka pepes, aneka jerohan sapi, gepuk (empal,
Red.), dan ayam goreng. Sebagai pelengkapnya, di meja tempat kita
makan, disajikan aneka lalap dan sambal terasi. Soal harga tak perlu
khawatir, karena per porsi makanan, lengkap dengan dagingnya hanya
sekitar Rp. 3.500. Dan Rp. 6.000 per porsi jika kita memilih daging
dan sayur.

BUBUR AYAM

Tempat bubur ayam yang kondang di Sukabumi adalah di Jl. Pajagalan.
Warung bubur ayamnya bernama Odeon. Berbeda dengan bubur ayam yang
biasa kita temui selama ini, bubur ayam Sukabumi sangat khas. "Yang
bikin beda karena buburnya agak encer dan selalu disajikan dengan ayam
tim bukan ayam rebus
atau ayam goreng.

Walaupun sama-sama menambahkan cakue, pada bubur ayam Sukabumi,
cakuenya diiris tebal-tebal dan digoreng garing. Yang berbeda lagi,
bubur disajikan bersama cah sayur asin dan tahu. Pelengkapnya berupa
taburan irisan kulit pangsit goreng. Rasanya? Sedap sekali, lo.


MOCI

"Belum ke Sukabumi kalau belum beli oleh-oleh moci," kata orang-orang.
Moci Sukabumi memang sangat terkenal, jadi kalau kita sepulang dari
Selabintana atau Lido, tak salah kalau mampir dulu membeli moci.

Selain baunya wangi dan rasanya legit, moci Sukabumi biasanya dikemas
dalam keranjang kue bambu. Salah satu moci yang terkenal di kota asal
Desy Ratnasari ini ada di Jl. Otista No. 39. Mereka tidak membuka
toko, tetapi hanya menggelar meja yang dipenuhi oleh tumpukan
keranjang berisi moci. Meja itu pun hanya ditaruh
seadanya di garasi sebuah rumah.

Ibu Atin, pemilik dan pengelolanya melayani langsung pembeli dari
sebuah meja yang dipasang di depan pintu.
"Nenek saya sejak tahun 1964 membuat moci. Lalu diturunkan kepada
menantunya, yakni ibu saya. Setelah ibu saya merasa tidak mampu lagi,
lantas diwariskan kepada saya," tutur Atin.

Menolak menyebutkan jumlah produksi per hari, Atin menyatakan bahwa
moci buatannya tanpa bahan pengawet dan pewarna. "Dari dulu seperti
ini. Saya hanya mempertahankan, buktinya pembeli selalu menyukainya,"
jelasnya.

Moci buatannya ada dua macam. Satu macam berisi kacang berbentuk
bulat. Satunya kosong, dipotong kotak-kotak. Meski sudah banyak orang
yang menjual moci berwarna, toh, Atin tetap mempertahankan moci tanpa
warna. sdp@Rika Eridani, foto-foto : Veri Valensi

0 comments: