Sedap Sekejap Edisi 2/II-Februari 2001

, , No Comments
Cooking Show Hidangan Pesta


Menyajikan Alternatif Hidangan Pesta Yang Menggiurkan

Meski puasa tengah berlangsung, toh, Sedap Sekejap tetap setia
mengunjungi pencintanya. Kali ini kami bertatap muka dengan pembaca
daerah Bekasi dan sekitarnya. Dalam acara Cooking Show itu kami
menggelar alternatif hidangan pesta sesuai dengan kebutuhan kita pada
waktu itu.


Mencari hidangan pesta di hari Natal, Lebaran atau Tahun Baru boleh
jadi tidak sulit. Tetapi mencari hidangan yang lezat, tidak
membosankan dan ditambah dengan embel-embel unik, pasti sulitnya minta
ampun. Bertolak dari situlah tim kuliner Sedap Sekejap menggelar, Ayam
Cabut Tulang versi Betutu, Sup Hisit ala Thai, Gateau Moka Bertabur,
Susu Ganache Istimewa, Kue KEring Karamel, dan Puding Moka Berbaris.

Keenamnya boleh jadi cuma hidangan biasa yang sudah disajikan di kala
pesta, tetapi karena sentuhan yang inovatif jadilah hidangan istimewa
yang bukan saja lezat, tetapi tidak membosankan sekaligus unik.
Ayam cabut tulang versi betutu, misalnya. Bentuknya memang cuma ayam
cabbut tulang. Tetapi kalau selama ini ayam cabut tulang memakai keju,
sosis danbahan-bahan lain yang agak ke-Barat-baratan, maka ayam cabut
tulang yang dibawakan Erwin, Semy, Sandy dan Urip betul-betul versi
Indonesia, yakni dengan bumbu betutu lengkap dengan penggunaan daun
singkongnya.

Karena bumbunya Indonesia, kendati berupa ayam cabut tulang, masakan
ini pas untuk disantap bersama ketupat. Sementara sebagai sajian Natal
yang dihidangkan dengan nasipun, kena.
Nah, untuk supnya kami pilihkan sup hangat yang pedas-pedas asam. Sup
ini membuka berbagai kemungkinan isi. "Kalau hisit terlalu mahal,
gantilah dengan ikan, ayam, atau udang," saran pembawa demo. Tentu
karena jenisny asup, maka tidak klop disajikan dengan ketupat. tetapi
bukan berarti hidangan ini tidak pas untuk lebaran. "Dua atau tiga
hari setelah Lebaran kadang kita masih harus menjamu tamu. Nah, saat
itu orang sudah bosan dengan ketupat. Kehadiran sup yang rasanya segar
itu pasti disambut hangat," terang Semy.

Tampaknya saran tadi bersambut. Para peserta yang kebanyakan ibu-ibu
terlihat antusias. "Sepertinya menarik, ya, kalau kita menghidangkan
sop di tengah makanan yang banyak santannya. Pasti segar, ya," ujar
seorang ibu dari Jakarta. Saat break tiba, banyak ibu-ibu menyerbu
meja demo untuk menanyakan di mana bisa membeli hisit (sirip ikan hiu,
Red).

Selain masakan, kue pun digarap istimewa. Misalnya gateau moka. Kuenya
memang cake moka biasa, tetapi menjadi indah setelah diberi taburan.
Untuk memberi kesan unik, taburannya bukan cokelat atau kacang, tetapi
gula palem. Kesannya langsung unik sekaligus mewah.

Menyajikan susu di saat pesta? Wah, itu, mah, membosankan, pasti
begitu jawab Anda. tetapi sus yang kami sajikan kali ini amat berbeda.
Di samping isinya yang berupa Ganache, juga penampilannya istimewa.
Susu tidak dibentuk bulat, tetapi berupa lembaran tipis yang disusun
beberapa lapis. Diantara lapisan itulah diolesi ganache cokelat yang
sedap.

Puding pun tidak luput dari garapan kami. Puding tiga warna, cokelat,
moka, dan putih ini dibuat berjajar. Kalau selama ini jajarannya
horisontal, maka kali ini kami hadirkan vertikal. Tentu hasilnya beda
sekali dan makin menggugah selera.

Selain menggelar demo, tim kuliner Sedap Sekejap juga tak pelit
membagikan tip memasak. Salah satunya tips dalam mencampur kuning
telur ke dalam adonan puding cokelat. "Mencampurkan kuning telur ke
dalam adonan agar-agar yang panas itu susah-susah gampang. Kalau
kurang cepat mengaduk, bisa-bisa kuning telur langsung matang sebelum
tercampur. Hasilnya jadi berbenang-benang," kata pendemo.

Karena itu, sarannya, tuang kuning telur dalam mangkuk tersendiri.
Lalu dipancing dengan menambahkan satu sendok sayur adonan agar-agar.
Setelah diaduk rata dan mangkuk terasa panas, baru dituangkan ke dalam
panci. "Dengan cara ini dijamin telur akan tercampur rata dalam
adonan," papar Semy. Tetapi, sambungnya, jika 'kecelakaan' tak
terelakkan, jangan buru-buru membuang adonan tersebut. "Saring saja,
dan masak kembali," lanjutnya.

Tak cuma itu tip yang bisa didapat di cooking show ini. Salah satunya
adalah cara mengeluarkan tulang ayam dengan sukses. "Pergunakan pisau
kecil yang tajam lalu usahakan pisau menempel pada tulang. Kalau
akhirnya kulit terpaksa sobek, jangan kecil hati. Nanti kalau sudah
diisi, bagian yang robek bisa dijahit. Ingat, lo, benangnya harus
benang kasur supaya kulit tidak sobek."

Ada dua macam teknik pencabutan tulang. Cara pertama dengan membelah
dada ayam. Yang kedua, mengeluarkan tulang ayam tanpa membelahnya
langsung disayat mengikuti kulitnya dari lubang leher. Dalam cooking
show kali ini dipilih cara yang pertama.

Sambil menyaksikan Erwin dan Urip mengeluarkan tulang, para peserta
asyik mendiskusikan benang kasur yang digunakan untuk menjahit ayam.
"Bagaimana bila benangnya benang jahit saja?" tanya seorang
pengunjung.

Benang jahit memang tidak disarankan untuk menjahit kulit ayam karena
tajam hingga menyobekkan ayam. "Kalau begitu bagaimana kalau benangnya
diganti usus," tutut seorang bapak, peserta demo. Begitulah diskusi
terus berjalan hingga suasana demo semakin hidup. Acara temu muka
begini memang dimaksudkan bukan cuma mendapatkan resep baru, tetapi
saling berbagi pengalaman antarpeserta.


MINTA ROTI LAGI

Meski semua peserta cukup senang dengan demo masakan pesta, toh, ada
saja yang ingin melihat dengan mata kepala sendiri cara membuat roti.
Karena tak tega menolak keinginan sebagian peserta, tim Sedap Sekejap
menggunakan waktu istirahat untuk membeli bahan pembuat roti hingga
siang itu menyelip acara demo roti.

"Karena tak ada persiapan untuk isi roti sobek, maka dengan sangat
menyesal, roti sobek siang ini tanpa isi, ya, Ibu-ibu," ujar pendemo.

Rasa antusias segera tersirat di wajah para peserta siang itu. "Wah,
bisa dipraktekkan untuk buka puasa, nih," tutur seorang peserta.
Kebetulan juga di stan Majalah Sedap Sekejap menjual beberapa bahan
untuk pembuatan roti. Jadi, selesai mendemokan roti sobek, stan Sedap
Sekejap langsung diserbu peserta untuk memperoleh resep roti dan bahan
pembuat roti.

Selain memperoleh ilmu, sejak pagi para peserta juga memadati
stan-stan yang berada di sekitar lokasi acara. "Wah ada celemek Sedap
Sekejap, lo," bisik seorang ibu kepada sesama temannya. Tak hanya stan
majalah kita tercinta ini saja yang didatangi pengunjung, Stan
Sariwangi dan Blue Band pun ikut dibanjiri pengunjung. "Mumpung
harganya lebih murah, Bu," kata mereka.

Tak kalah dari tiga stan tadi, stan Toko Buku Gramedia yang menjual
berbagai buku masakan dan majalah Sedap Sekejap dari nomor perdana pun
diminati peserta demo "Wah, untung ada nomor-nomor awal, ya. Susah lo,
mencari Sedap Sekejap yang awal," kata Ibu Eka dari Bekasi.

Puas memperoleh pengetahuan memasak dan berbelanja, para peserta juga
memperoleh kesempatan meraih berbagai door prize yang disediakan oleh
panitia. Padahal untuk bisa mendapatkan kesempatan membawa pulang
berbagai hadiah dari sponsor maupun Sedap Sekejap diperlukan
keberanian untuk dikerjai oleh MC Temon dan Cokky. "Ah, saya, sih,
rela saja. Yang penting bisa dapat hadiah dan resep baru!" ujar
seorang peserta yang baru memperoleh rezeki. sdp@Rika Eridani,
foto-foto: Rynol Sarmond

0 comments: