Sedap Sekejap Edisi 6/I-Mei 2000

, , 1 comment
Laporan dari Food&Hotel Asia dan Salon Culinaire2000

AJANG "BACA" TREN SEKALIGUS PERTEMUAN
PARA PAKAR KULINER DUNIA

 

Dua tahun sekali Singapura dibanjiri para ahli masak dunia. Sebagian datang untuk berpartisipasi pada perhelatan besar yang diberi nama Food&HotelAsia 2000 dan SalonCulinaire 2000. Sementara yang lain sengaja datang untuk menambah wawasan dan mengetahui perkembangan dunia. "Dua kali saja kita absen hadir, wah, kita ketinggalan zaman rasanya," tutur pakar kuliner dari Malaysia. Nah, Sedap Sekejap pun tak mau ketinggalan berkunjung ke situ. Inilah laporannya

 

Seperti juga dunia fashion, dunia kuliner pun senantiasa berkembang. Entah jenis, peralatan pendukung, sampai cara penataan. Arah perkembangannya tentu tak bisa dilepaskan dari tren yang berkembang saat itu. Salah satu panduan yang biasanya dijadikan panutan para pakar kuliner adalah Food&HotelAsia yang digelar di Singapura tiap dua tahun sekali. Tentu saja ini bukan satu-satunya ajang pertemuan para pakar dunia. Di Eropa kegiatan ini pun dilakukan secara periodik.

Nah, Food&HotelAsia tahun 2000 digelar sejak 11-14 April 2000, bertempat di Singapore Expo, kira-kira 15 menit perjalanan dari bandara Changi Singapura. Betul-betul sebuah perhelatan besar-besaran. Anda tak perlu lagi membuka jurnal laporan dunia tentang dunia kuliner. Cukup hadir di sini. Segala makanan, peralatan penunjang bisnis hotel, restoran, sampai katering ada di sini. Selama 4 hari berlangsung pun rasanya kita hampir tak punya waktu untuk menelusuri satu per satu.

Untuk meramaikan acara dua tahunan ini, diselenggarakan pula FoodAsia, HotelAsia, BakeryAsia, HospitalityStyleAsia, ServiceTechAsia, dan Wine&SpiritsAsia. Komplet, kan? Masih ada lagi acara yang selalu menyedot perhatian dunia yakni SalonCulinaire. Nah,ini merupakan ajang para pakar kuliner mengadu keandalannya dalam memasak, membuat kue dan pastry, serta mengukir es. Laporan lengkap bisa Anda lihat dalam boks.

Jadi, tak usah heran kalau sejak pagi hari antrean pembelian tiket untuk masuk ke pameran ini, berjajar panjang. Padahal tarif tiket masuk cukup tinggi, setidaknya untuk kocek orang Indonesia yang rupiahnya tengah menurun. Tetapi dengan 50 dolar Singapura Anda bisa masuk ke pameran ini selama 4 hari. Di antrean itu Anda bisa melihat berbagai bangsa, bahasa, dan warna kulit bersatu di sini. Sudah tentu termasuk dari Indonesia. Makanya, di sela-sela jubelan pengunjung itu selalu saja terdengar bahasa Jawa atau bahasa Sunda, di samping bahasa Indonesia. Dalam benak Sedap Sekejap lantas berpikir, berapa jumlah pakar kuliner sebetulnya yang terdapat sedunia dan berapa luas tempat yang dibutuhkan kalau mereka sedunia kita kumpulkan jadi satu.

Penyelenggara FHA2000, yaitu Singapore Exhibition Services Pte Ltd mengaku kewalahan dengan peminat eksibisi ini. Dibandingkan dengan tahun 1998 lalu, pengikutnya melonjak 25 persen. Hingga tahun ini terdapat 2.200 partisipan dari 59 negara. Ya, meski namanya Food&HotelAsia, namun pesertanya selalu dari berbagai negara dunia, termasuk di luar Asia. Namun bukan Singapura kalau tidak bisa mengatur sebuah perhelatan besar. Untuk menunjang kenyamanan peserta dan para partisipan, pihak penyelengara menyedian shuttle bus untuk antar jemput bagi kita yang datang dan pergi ke FHA2000 tersebut. Hebat, kan?

 ROBOT PEMBUAT SUSHI

Empat hari sebetulnya terlalu singkat untuk bisa menelusuri hall demi hall (terdiri dari 6 hall) yang luas seluruhnya 60 ribu meter persegi itu. Jadi, kalau Anda tak biasa berjalan kaki, lumayan berat juga rasanya. Seorang ibu dari Indonesia yang bergerak di bidang katering mengaku, 3 bulan sebelum berangkat ke FHA2000 ini, berlatih olahraga secara ekstra agar tahan berjalan-jalan selama 4 hari melihat pameran terbesar di Asia ini.

FHA2000 dibagi dalam beragam tema pameran. Kalau kita mulai dari Hall 1, di sana kita bisa lihat berbagai macam perlengkapan perhotelan sampai sistem komputerisasi untuk hotel. Sistem komputerisasi perhotelan yang ditawarkan bukan saja untuk akuntansi, melainkan dipergunakan pula untuk mengontrol keamanan hotel. Dari kunci sampai kontrol kamera CCTV. Jadi kemungkinan untuk membobol kamar hotel akan makin bisa dikurangi, karena alat pengaman hotel makin canggih. Teknologi internet pun masuk pula ke kamar hotel, nantinya kita tidak perlu lagi keluar dari kamar hotel untuk mengirimkan E-mail.

Puas di hall 1, kita bisa langsung melanjutkan ke hall 2 yang menyajikan HotelAsia 2000. Di hall ini masih melayani kebutuhan hotel, tetapi lebih kepada peralatan dapur hotel hingga sistem pendingin. Karena sekarang banyak tuntutan untuk hemat energi, maka banyak suplier pendingin yang menawarkan mesin pedingin berupa AC atau kulkas yang hemat energi dan mempergunakan freon yang aman untuk lingkungan.

Hall 3, menampilkan berbagai penunjang produksi bakery. Baik dalam pembuatan bakery sampai lemari-lemari untuk mendisplay roti-roti. Selain lemari display atau alat pengaduk adonan yang besar-besar.

Melihat peralatan secanggih ini, Anda bisa terkagum-kagum dan langsung ingin terjun membuka bakery. Semua alat ada di sini dan akan mempermudah kerja kita. Bahkan ada robot canggih pembuat sushi. Jadi kita tinggal memasukkan bahan-bahan untuk sushi. Hanya dalam beberapa detik kemudian, jadilah sushi yang kita inginkan. Jangan tanya soal harga kalau tak mau langsung sakit perut karena segala perangkat memasak ini dijual dalam dolar yang kalau dikurskan dalam rupiah bikin kita tujuh keliling.

 BOLEH ICIP-ICIP

Masuk ke hall 4 sampai hall 6, rasanya makin ramai saja. Di sini kita benar-benar merasakan wisata makanan. Apalagi kalau kita benar-benar datang bertepatan dengan pintu Singapore Expo dibuka, pukul 10.30. Soalnya di hall 4, terdapat pameran makanan bukan saja dari Asia, tetapi dari berbagai negara.

Tiap negara berusaha memamerkan makanan khas produksinya. Dari Australia, misalnya, terlihat menyediakan olahan buah-buahan dan daging nan lezat dan menggugah selera. Dari Indonesia pun tak ketinggalan. Negara kita ini menampilkan lapis legit yang kaya rempah itu.

Sambil berkeliling, pengunjung boleh ikut icip-icip. Dan para peserta pun tidak pelit-pelit membagi hasil olahannya. Sampai-sampai Sedap Sekejap penasaran, bagaimana cara produsen bisa menyiapkan konsumsi untuk sekitar 30 ribu pengunjung itu. "Wah, kami kerja siang malam jauh hari sebelum acara ini," kata salah satu peserta.

Icip-icip ini memang menjadi penting karena para peserta pameran sebetulnya punya tujuan khusus yakni mencari penyalur dari produksi mereka. Negara (atau perorangan) yang tertarik, boleh langsung bertransaksi di situ. Meski cuma icip sedikit demi sedikit secara selektif, toh, sampai di luar Sedap sekejap langsung merasa kenyang. Begitu juga dengan peserta yang serombongan dengan saya. "Wah, hemat uang makan, nih," kata mereka.

 AWAS-AWAS BISA MABUK

Hall 5 dan 6 merupakan tempat dipamerkannya minuman beralkohol yang berkualitas. Namanya, Wine&SpiritsAsia. Anda salah besar kalau menduga Perancis saja, negara di luar Asia yang berpameran di sini. Afrika pun sekarang sudah mulai membuat minuman beralkohol ini. Di sini pun para produsen cukup royal membagi minuman mereka. Dengan harapan ada pengunjung yang bersedia memasarkan produk mereka atau menggunakannya untuk keperluan katering atau hotel.

Sedap Sekejap yang melihat para pengunjung mencicipi minuman di tiap stan, sudah merasa cemas. Wah, kalau ada yang mabuk, apa yang terjadi. Nyatanya, mereka itu adalah jago-jago anggur yang sudah biasa bergaul dengan minuman ini. Lidah mereka pun demikian sensitif. Hingga begitu keluar mereka sudah bisa mengomentari mana anggur yang sedap dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Bagi Anda yang belum paham soal anggur, tak jadi soal. Panitia FHA2000 juga mengadakan Tutored Wine Tasting Classes selama eksibisi ini. Kursus mengenal anggur ini tidak diberikan gratis. Biayanya berkisar 25 - 35 dolar Singapura per topik selama kurang lebih 1 jam. Pelajaran yang diberikan mulai dari mengenal anggur berikut negara pembuatnya sampai cara memilih anggur berkualitas, juga menentukan minuman yang layak jadi pemenang.

Di hall 6 ini pula, setiap sore kita bisa melihat lomba ice carving atau fruit & vegetable carving. Rasanya seru melihat mereka berkreasi, mengubah sebuah bongkahan es dan tumpukan buah-buahan menjadi aneka bentuk yang indah dan penuh imajinasi. Bentuk paling mendapat decakan kagum penonton adalah bentuk naga yang meliuk. Detilnya itu lo, mampu membuat kita menahan nafas sejenak, bagaimana rasanya si pembuat ya, kalau sungut naganya saat diukir itu patah?

Empat hari yang bikin kaki pegal akhirnya berlalu juga, tetapi pengetahuan akan perkembangan dunia kuliner betul-betul memacu Sedap Sekejap untuk berbuat lebih banyak. Sayang, kan, kalau kita ketinggalan dari dunia lain. Pameran ini juga membuka mata kita betapa semakin banyaknya orang yang kin tertarik pada dunia kuliner yang isinya bukan cuma membuat makanan dan memakannya, tetapi yang lebih penting lagi menerapkan dan mewujudkan seninya yang tinggi itu. Nah, selamat jumpa di Food&HotelAsia 2002.

sdp@Rika Eridani, Foto-foto: Rika

  

Artikel lain : Para Chef Dunia Unjuk Kebolehan