Sedap Sekejap Edisi 4/II-April 2001

, , No Comments
Food And Hotel Indonesia 2001

Ajang Untuk Lihat Trend Kuliner Saat Ini

Meski puasa tengah berlangsung, toh, Sedap Sekejap tetap setia
mengunjungi pencintanya. Kali ini kami bertatap muka dengan pembaca
daerah Bekasi dan sekitarnya. Dalam acara Cooking Show itu kami
menggelar alternatif hidangan pesta sesuai dengan kebutuhan kita pada
waktu itu.


Mencari hidangan pesta di hari Natal, Lebaran atau Tahun Baru boleh
jadi tidak sulit. Tetapi mencari hidangan yang lezat, tidak
membosankan dan ditambah dengan embel-embel unik, pasti sulitnya minta
ampun. Bertolak dari situlah tim kuliner Sedap Sekejap mengulang
kesuksesan Food & Hotel Indonesia 1999, 21-24 Februari 2001 lalu,
bertempat di Hall A PRJ Kemayoran digelar kembali 6th International
Hotel, Catering Equipment, Food & Drink Exhibition. Meski tak sebesar
pameran serupa yang diadakan setiap tahun di Singapura, toh, kita tak
kekurangan peserta dari luar negeri seperti Malaysia, Australia,
Amerika, sampai Italia.

Acara ini betul-betul memberi informasi lengkap bagi orang-orang yang
bergerak di bidang kuliner. Entah itu para chef, para pemilik toko
roti, kue, atau restoran, juga para pengamat kuliner.

Tak kurang dari 200 pengusaha lokal maupun luar negeri ikut serta
dalam pameran yang digelar di area yang cukup luas itu. Masing-masing
perusahaan menawarkan atau memperkenalkan produk-produknya yang
terdiri dari antara lain bahan-bahan kue, mesin-mesin pembuat kue,
mentega, cokelat, buah-buah kalengan, troli, biskuit, dan mesin
pembuat es krim serta es batu. Tentu tak ketinggalan berbagai
perangkat hidang.

Pameran yang berlangsung hanya 4 hari itu segera dipadati para pemilik
toko kue dan roti, chef hotel, serta mahasiswa jurusan perhotelan.
Mereka datang tidak hanya untuk membeli bahan dan alat-alat yang
kebetulan dijual lebih murah saat itu, tetapi terutama untuk melihat
kemajuan dan perkembangan dunia kuliner saat ini.

Perkembangan dunia kuliner dari segi bahan maupun teknologi memang
boleh dibilang cukup pesat. Ada saja bahan-bahan kue baru yang dapat
membuat kue lebih enak, lebih cantik, dan lebih praktis dalam
pembuatannya.

TEKNOLOGI DAPUR

Mesin pengolah makanan yang cukup mendapat perhatian pengunjung adalah
mesin pembuat bun. Tentu saja ini merupakan mesin besar yang sengaja
dipamerkan produsennya untuk bakeri kelas kakap dengan omzet besar.

Kerja mesin ini amat praktis dan membuat kita tidak perlu menyediakan
tenaga kerja yang banyak. Kita tinggal membuat adonan toti dan
memasukkan dalam mesin. Abrakadabra! Sudah terbentuk bun sesuai selera
kita. Bisa panjang atau pendek, bisa bulat atau lonjong, sesuai dengan
tombol yang kita tekan.

Mesin ini juga canggih digunakan untuk membuat bakpao. Demikian
praktisnya kerja sang mesin, hingga begitu keluar bakpao sudah
berbentuk cantik siap dikukus. Jangan tanya harganya. Selangit!
Kecuali Anda memang pengusaha bakpao yang setiap hari menjual ribuan
atau paling tidak ratusan bakpao.

Kecuali mesin, segudang peralatan pendukung dapur bakeri dan hotel
juga digelar di situ. Mulai dari mikser, oven gelombang mikro, sampai
oven untuk berbagai jenis keperluan. Rata-rata dengan keistimewaan
masing-masing. Yang satu menawarkan oven untuk pastry lengkap dengan
blowernya hingga menghasilkan pastry yang renyah. Yang lain lagi oven
kecil yang sekaligus bisa berfungsi sebagai steamer. Oven lengkap
seperti ini dikeluarkan oleh Elektrolux. Meski mini, harganya sudah
mencapai 17 juta rupiah!

Soal teknologi, Indonesia tak ketinggalan. Kalau kita cermat, ada saja
teknologi baru. Salah satunya dari Excelso Indonesia. Produsen kopi
ini berhasil menciptakan sebuah mesin giling kopi sekaligus membuatnya
menjadi sajian kapucino. Kita tinggal menambah gula sesuai selera
kita. "Harganya relatif murah. Kalau mesin kapucino buatan Itali bisa
sampai sekitar 10.000 dolar Amerika. Mesin buatan Jawa Timur ini hanya
3.000 dolar Amerika," jelas penjaga stan Excelso.

Bukan cuma teknologi mesin yang dipamerkan di festival ini. Teknik
membuat roti dan teknik membuat kue juga bisa kita lihat di sini.
Tentu saja tujuannya antara lain memperkenalkan atau menjual bahan
dasar kue atau roti.

LOMBA DAN CERAMAH

Di sela-sela acara pameran, juga diadakan aneka ceramah dan seminar.
Sebagian acara memang digelar
para produsen untuk para undangan khusus. Yang tak kalah menarik dan
menjaring peminat pengunjung, terutama praktisi perhotelan adalah
digelarnya acara Salon Culinaire. Di ajang ini para chef berbakat dari
seluruh Indonesia beraksi menampilkan masakan serta tatanan yang
menarik untuk diperlombakan.

Dalam FHI 2001 kali ini, Salon Culinaire menampilkan antara lain lomba
menghias tumpeng, ice carving, membuat hiasan janur hingga black box
culinary challenge. Walupun terbuka untuk peserta dari seluruh
Indonesia, peserta kali ini lebih banyak diikuti oleh chef dari
Jakarta dan sekitarnya.

Namanya juga yang ikut lomba adalah chef yang sudah terbiasa berurusan
dengan memasak dan menghias sajian, jadi tampilan sajian yang
diperlombakan pun bentuknya cantik dan menarik. Rasanya sayang kalau
harus menyantapnya. Salah satu perlombaan yang banyak penontonnya
adalah pada saat Ice Carving Individual. Para penonton terkagum-kagum
atas kelihaian dari para chef yang andal mengukir balok es menjadi
patung. Salah satunya adalah episode Ramayana.

WINE INDONESIA

Tak hanya negara Eropa yang menyajikan anggur, lo. Indonesia tak mau
kalah dengan eksibitor anggur asal Peru dan Afrika Selatan yang
belakangan mulai dikenal dunia. Indonesia juga memiliki industri
anggur, tepatnya di Bali. Berbahan baku anggur Bali, para putra Bali
mampu membuat, mengemas, dan menjual berbagai jenis minuman anggur
yang bisa dinikmati para penggemar anggur. Bagi penggemar fine food,
kesempatan mencicipi anggur buatan Bali ini tentu tak dilewatkan.

Ada anggur pasti ada keju. Dalam acara ini, tak banyak perusahaan yang
menawarkan makanan bercita rasa asin ini. Tapi ada beberapa importir
yang memperkenalkan berbagai keju yang populer di dunia seperti
Chamembert sampai Blue Cheese.

Untuk menunjang pengenalan anggur dan keju, dalam FHI diadakan pula
seminar dengan tempat terbatas, Wine and Cheese of France. Dalam
seminar yang diadakan pada 23 Februari 2001 ini membahas tentang cara
pembuatan anggur dan keju sampai mengenal keju dan anggur yang baik
dan serasi untuk disajikan.

HARI TERAKHIR

Hari terakhir pengunjung makin bertambah. Tampaknya beberapa stan
memang tidak menjual barang-barangnya secara eceran di awal pameran.
Barang yang dibeli tak cuma perangkat hidang, tetapi juga makanan siap
santap.

Pada hari terakhir juga, para eksibitor sudah tak lagi pelit dalam
membagikan sample kepada pengunjung. "Soalnya kalao diobral di awal
acarananti di hari terakhir sudah tak ada sampel yang bisa dibagikan,"
ujar seorang penjaga stan sambil tersenyum.

Ya, di FHI ini banyak sekali eksibitor yang membagikan sampel dari
barang yang mereka pamerkan. Mulai dari cokelat, kue-kue, roti, sosis,
sampai aneka jus. Bahkan tak sedikit eksibitor yang membagikan
berbagai cendera mata seperti poster sampai tas belanja. Tentu saja
para pengunjunglah yang paling diuntungkan. Sampai-sampai sempat
terdengar celetukan dari pengunjung, "Wah, enggak perlu makan siang,
nih!" sdp@Rika Eridani, foto-foto: Rynol Sarmond

0 comments: