Sedap Sekejap Edisi 2/II-Februari 2001

, , No Comments
R E S T O  K E  R E S T O
ART & CURIO
Resto Tua Yang Masih Banyak Penggemar
   

 

Sepintas dari luar resto yang ada sejak tahun '60-an ini seperti rumah saja. Tetapi begitu melangkahkan
kaki ke dalam resto ini, suasana nostalgia segera terasa. Bukan saja dari interior, tetapi juga dari lagu-lagu yang mengalun lembut. Bahkan peralatan saji yang digunakan juga masih mempertahankan gaya zaman dahulu, yaitu piring aluminium berkaki.

Menunya berkisar pada aneka steak hingga pasta. Satu-satunya masakan Indonesia hanyalah nasi
goreng. "Soalnya sejak dibuka tahun 1968, menunya sudah seperti ini," ungkap Ny. Suwarni, sang pemilik.

Resto ini semula milik kakak Suwarni yang menikah dengan orang asing. Setelah meninggal, restoran ini diwariskan kepada istrinya, Ny. Rina. Setelah 15 tahun, tahun 80-an mengusahakan Art & Curio, Rina menyusul suaminya. Nah, sejak saat itulah Suwarni menjalankan restoran ini.

"Biarpun ini sudah jadi milik saya, tapi saya tak punya keinginan untuk mengubah interior maupun makanan lagi. Soalnya restoran ini sudah kondang dari dahulu dan saya ingin mempertahankan segala macam kekhasannya."

Para tamu juga, lanjutnya, lebih menyukai begini. "Mereka tak menolak kita memasang AC, yang penting suasana dan makanannya tidak berubah. Kita tak pernah melarang tamu berlama-lama makan dan ngobrol di restoran ini. Biarkan saja menikmati suasananya," lanjutnya.

Mungkin karena konsisten dengan konsep semula, Art&Curio sanggup bertahan. Padahal seringkali dikira sudah tutup, terutama kala badai krismon yang melanda perekonomian Indonesia belum lama ini. Toh, Art& Curio tetap berdiri, meski, "Agak berat juga, karena harga bahan-bahan makin naik, mau tak mau harus melakukan penyesuaian. Alhamdulillah, bisa lolos," ungkap Suwarni yang masih berbelanja sendiri keperluan restorannya.

Menu paling mahal di Art & Curio tak sampai Rp. 50.000 per porsinya. Makanya, banyak langganan lama kembali lagi ke sini di samping langganan baru. Soalnya makan steak di sini jauh lebih murah ketimbang makanan sejenis di resto lain. Tiap malam Minggu resto ini selalu penuh, sampai-sampai harus antre.

Pada malam istimewa seperti hari Natal atau Valentine pun resto ini cukup ramai. Penggemarnya beragam sekali. Dari tua sampai muda, dari menteri, artis, sampai ABG.

Resto Art & Curio yang berkapasitas 21 meja ini biasa buka tiap hari dari pukul 12.00 sampai 15.00, kemdian dilanjutkan dari pukul 18.00 sampai pukul 23.00. "Tetapi di malam libur jam tutupnya bisa agak malam," kata Ibu Suwarni.  sdp@Rika, foto-foto: Veri Valensi

 


0 comments: