kisah romantis

, , No Comments
mengejar dirimu
takkan ada habisnya
membuat diriku menggila
bila hati ini menjatuhkan pilihan
apapun akan kulewati

hari ini sayang
sangat penting bagiku
kau jawaban yang aku cari
kisah hari ini kan kubagi denganmu
dengarlah sayang kali ini
permintaanku padamu

reff:
dengarlah sayangku
aku mohon kau menikah denganku
ya... hiduplah denganku
berbagi kisah hidup berdua

cincin ini sayang
terukirkan namamu
begitu juga di hatiku

hujan warna-warni
kata orang tak mungkin
namun itu mungkin bagiku
sebagai tanda cintaku



dinyanyikan dan ditulis oleh : Glenn Fredly


setiap kali gue dengar lagu ini, rasanya dada gue berdesir.
jantung memompa darah lebih kencang dari biasanya,
dan langsung di distribusikan ke seluruh nadi di tubuh gue.
terasa hangat dan adrenalin menguasai otak gue. macam kita naik
roller coaster, deh.
keringat dingin juga membasahi telapak tangan, diikuti detak jantung
yang cepat. begitu lagu ini berakhir, tubuh gue akhirnya mendingin dan
merinding. hiii...
perasaan ini gue rasakan waktu itu di saat selesai nonton film Cinta Silver
yang soundtrack-nya lagu ini. sore hari menjelang senja, gue keluar dari
gedung Mitra 21 Surabaya. sendirian.
dan lagu milik Glenn ini terngiang di kepala gue selama seminggu penuh.

walaupun pakai berdebar-debar dan merinding, akumulasi dari ketegangan tubuh gue
adalah rasa setitik bahagia.
padahal jelas-jelas saat itu gue sendiri, tidak memiliki hubungan yang mengharuskan
gue menginginkan ikatan perkawinan.
tidak pula sehabis atau menjelang dilamar. sama sekali enggak.
gue juga enggak punya pengalaman pernah dilamar dengan suasana lagu se romantis
Kisah Romantis itu. belum pernah.

sewaktu masih remaja dulu, gue pernah memimpikan ada cowok yang melamar gue untuk jadi istrinya dengan cara yang romantis. menurut ukuran gue saat itu tentunya.
si cowok berlutut di depan gue, sambil memberikan seikat bunga warna mawar merah, dan
sebentuk cincin (boleh pake berlian, emas aja, emas putih atau platina).
sambil menanyakan "will you marry me" di tengah fancy restaurant dengan iringan biola
melagukan nyanyian cinta. semua orang memandang iri ke arah gue, tentunya, sambil
bertepuk tangan memberikan semangat. itu duluuuu....

sekarang setelah dewasa, acara lamar-melamar terasa biasa aja.
ada yang berupa rayuan, "I'm still dreaming about us. Our child will be just like me, with my curly hair and your beautiful eyes. Please stay with me, forever. I can't marry you right now, but I guess we can living together before we get marry."
Gosh, hell, NO! itu jawaban gue. suasananya juga enggak romantis, cuma di taman belakang rumah. sambil mandiin anjing.

terus ada yang ngasih hadiah perhiasan emas, sambil berkata, "Semoga Adik panjang umur, cepat lulus, terus kerja. Aku belikan ini, (sambil memakaikan benda tsb) untuk menunjukkan aku serius sama Adik." terus di minggu berikutnya, si dia berkata, "Adik percaya kan kalau perhiasan yang aku belikan ini asli? Adik enggak perlu cek ke toko emas." uhh... bikin ilfil aja! untung enggak jadi serius. belum kawin aja udah enggak percaya.

ada yang mencoba meyakinkan tapi malah enggak bikin yakin, "kalau kita udah di tingkat 3, aku yakin banget sama kamu. kita bakalan nikah. biar kamu percaya dan enggak akan ninggalin aku, nanti aku akan kasih persekot sama kamu duluan," hah?! maksud lo???
catatan: persekot di sini maksudnya diperawanin duluan sebelum nikah. ah gila juga ni bocah.

ada juga yang sok romantis, telepon SLJJ malam-malam pakai fasilitas Kantor ke hotel
tempat gue nginap di Surabaya, "aku sayang sama kamu. tanpa kamu ngomong aku juga tahu kamu sayang sama aku. walau Ibu kamu menentang hubungan kita, aku pikir kita bisa bersama. kamu berani kawin lari sama aku, kan? kita bisa nikah di Bali. bulan depan ada rencana liputan di Bali. kamu bisa nyusul, terus kita nikah. nanti setelah kembali ke Jakarta kamu tetap kerja seperti biasa, pulang ke rumah kamu. kita belum bisa bareng, hingga waktunya siap, kita ngomong sama orang tua kamu." ini yang cupu siapa?

atau yang satu ini lebih unik dan suprisingly, "mmm... aku dapat tawaran kerja di Amerika. aku harus ngisi formulir-formulir ini untuk kelengkapan visa. salah satunya ada kolom spouse. aku pengen ngisi dengan namamu. kamu mau enggak? kalau mau, kita nikah 3 bulan lagi, ya? November. masih bagus, kan, bulannya? kamu tanda tangan di sini. aku tulis namamu, ya?"
praktis dan teknis banget.

lantas, di antara pejantan-pejantan tadi, siapa yang gue pilih? ada. cuma satu, dan
satu-satunya, demi pernikahan satu kali dan hidup sekali di dunia fana ini.



7 April 2006

0 comments: