perlu waktu satu minggu untuk akhirnya bisa memantapkan diri memasak nasi.
dulu waktu masih di Jakarta, gue dan hubby sempat berniat ogah makan nasi lagi. biar agak langsingan! hihihi....
tapi kena tulahnya juga. kangen juga makan lokal. secara bosen makan dari mi ke mi.
terus pancake atau roti. sushi suka banget. tapi kalau setiap hari, kantong bisa bolong.

siang tadi gue beli panci kecil anti lengket yang dipanaskan dengan listrik
di toko korea dekat rumah. udah ngebet banget. sampai enggak enak ati sama yang punya duit :-p soalnya belum gajian (thanks bgt ya Mas, *muah-muah*)
begitu sampai rumah, langsung coba bikin tumis sayuran. udah lama gak bau tumisan rasanya perut melilit-lilit minta icip-icip.
sambil mempersiapkan tumisannya, gue bikin nasi dulu pake microwave.
beras dicuci, dimasukkan ke wadah khusus untuk masak nasi. pasang timer 15 menit, ditinggal numis.

nasinya matang cantik. lumayan enak. walaupun cuma beras diskonan di savemart. trus tumisannya juga udah siap, tinggal dihajar. aduh cuma kurang sambel aja. ada sih sambel thailand merk sriracha hot chili sauce.
agak nyesel juga beli, tapi ternyata setelah dinikmati bersama nasi dan sayur ternyata lebih enak dibandingkan saat dimakan dengan mi. emang udah jodohnya kali?
terus tadi di juga beli grabyas.
lumayan buat gurih-gurih. kata mamak gue, bikin nasi goreng ditaburi grabyas juga enak.
besok nyoba aaahhh...

target berikutnya : bikin bakso.
target utama : beli terasi terus bikin sambel tomat :-D
hari ini 13 Mei. di tanggal ini biasanya masyarakat Amrik merayakan Hari Ibu.
apresasi orang sini ternyata besar sekali. sejak seminggu yang lalu bahkan lebih,
semua berlomba-lomba menawarkan berbagai hadiah untuk Ibu tercinta di rumah.
dari supermarket, berbagai departemen store besar maupun kecil, provider telepon selular, mobil, sampai furnitur menawarkan berbagai barang yang bisa dijadikan hadiah untuk wanita dalam hal ini: ibu.
sampai-sampai gue merasa kalau anak-anak dan para pria bisa-bisa dicap enggak sayang ibu atau sayang istri kalau sampai melupakan hari ini. bahkan kalau bisa diekspresikan dengan memberikan sekadar hadiah.

siang tadi di laundry room tempat tinggal gue, sambil nungguin masakan gue mateng
(btw di kontrakan gue enggak ada microwave-nya dan belum punya stove) ada seorang ibu menyapa gue dengan ramah. mukanya kusut banget, she looks tired.
tiba-tiba uang recehannya terlepas dari genggamannya. "Oh my God. Today is Mother's Day and I have doing my laundry. My son don't want do his laundry for me. Friday is his birthday, I gave him everything but today he's no respect to me. I just asking him to do his own laundry, but what I got, he leave his laundry away. I have go to work, but I'm so tired. This laundry take so much my time. OK, see ya, bye-bye."

gue enggak bisa ngomong apa-apa selain say hello and goodbye - have a good day for today. I'm speechless. tercenung. setelah melihat pengorbanan seorang ibu. mungkin dia juga bukan yang ibu terbaik sedunia, but she's doing the best that she can do for her family. dia hanya membutuhkan pengakuan. keberadaan dirinya tak hanya sekadar mesin pembuat uang, mesin penghidang makanan, atau mesin cuci yang selalu siap dengan kemampuan memberikan pakaian bersih semata. seorang ibu yang hanya menginginkan eksistensi dirinya di mata keluarganya.

gue cuma bisa memandangi punggung ibu tadi menjauh dari mata. bergerak melesat menyeberangi jalanan El Camino Real yang hari itu sedang merayakan Mother's Day.
terlihat ia masih sangat kesal, hingga ia pun tak peduli larangan menyeberang jalan
sembarangan. di seberang jalan ada sebuah mobil berjualan buket bunga dan balon 'Happy Mother's Day'.



Minggu, 13 Mei 2007
jadi kangen sama Ibuku. kemarin hari Sabtu aku nelpon, katanya asam uratnya kambuh.
cepat sembuh ya, Bu. Happy Mother's Day!
Yups.
Today is H-7.
7 more days.
Hope all will go well...