mau nulis apa, ya?
tadi sih sewaktu masih dalam perjalanan, banyak banget ide bersliweran di kepala.
tiba-tiba menjadi buntu setelah berhadapan dengan halaman blogger-ku :-p
huehehehe...

enggak kreatif nih!
atau karena kepanasan?
masa pasang AC, sih? artinya... gue mengingkari janji dong...
gini, janji gue adalah anti pemasangan AC di rumah-rumah.
karena dengan pemasangan AC yang tidak disesuaikan kebutuhan dan iklim akan memicu global warming menjadi tak terkendali.

tapi, di lain pihak, AC memang sangat dibutuhkan.
contohnya saat berkendara dengan mobil di ibukota tercinta ini.
huah... makan cabai aja enggak sepanas ini. huehehehe... jelas, kalau makan cabainya cuma sebuah dan masih muda.

naik mobil berpendingin udara, berkaca gelap (yang katanya bisa menangkal panas matahari sekian puluh persen sekaligus mengurangi radiasi yang diakibatkan dari sinar mentari), terjebak di kemacetan Jl. Sudirman yang enggak jelas penyebabnya, jelas sedap sekali!

baiklah, kalau alasannya bermobil di Jakarta harus pakai AC. dengan berat hati gue terpaksa setuju.
walaupun dampaknya jelas-jelas juga kurang baik bagi kemaslahatan manusia di dunia.
tapi, pasang AC di rumah? jelas-jelas sudah ada statement berupa anti penggunaan AC di rumah.
tapi di musim yang harusnya sudah masuk musim penghujan ini, memiliki ruang kerja di lantai 2 yang sirkulasi cukup baik dibantu 2 kipas angin yang dinyalakan, dengan komputer Pentium 4 yang terkenal panas, ditambah lagi hardisk keluaran baru yang menurut review produk, sebaiknya diberi kipas khusus hardisk karena mudah panas, rasanya kamar berukuran 5 X 5 itu masih terlalu panas.
dalam hati, hitung-hitung sauna gratis. hahaha...



baiklah, mungkin bisa dibuat perkecualian. untuk ruang kerja bisa dipasang AC. toh kami tak setiap hari tidur di lantai 2. kecuali sedang banyak pe-er dari kantor untuk dikerjakan, atau sekadar main game, atau bertepatan dengan weekend (soalnya di kamar kerja tersebut selain seperangkat komputer bermodem, terdapat pula 'home theater'), atau memang harus tidur di lantai 2 pas musim penghujan karena lantai bawah kebanjiran. maka, dipasang AC harusnya tak menyalahi aturan, ya? setuju?

kalau di kamar tidur memang sebaiknya tak diberi pendingin udara, cukup kipas angin saja. sudah cukup, kok. kan lantai bawah sudah teduh karena di sekeliling kamar terdapat taman. apalagi kalau nanti punya anak. apapun alasannya, tak akan pasang AC di kamar bayi/ anak. jadi manja! toh kita sampai sekarang masih hidup walau sewaktu bayi kamarnya tak ber-AC. hehehe....

jadi kesimpulannya apa? pasang atau tidak, tergantung dana. tergantung pula offer dari toko elektroniknya. ada yang jual 1 PK dengan harga yang pantas (alias di bawah 2 juta rupiah), dengan merek yang sudah terkenal (minimal dast, deh), sepertinya lucu juga kamar kerja diberi AC.
setuju?
cerita tentang mereka.

selama sekian puluh tahun bisa nyetir (let say, gue bisa nyetir sendiri sejak kelas 2 SMP, artinya itu gue berumur 14 tahunan. dan sekarang sudah 32 tahun. jadi bisa dibilang puluhan tahun, kan? huehehehe), selama itu pula gue pengguna setia mobil berbadan mungil. sempat naik Hardtop bokap juga sih. tapi nyaris dibilang cuma minjem...
ya kebanyakan memang hanya menaiki mobil jenis kecil yang cc-nya berkisar antara 1000 cc sampai 1600 cc.



yang pertama, Suzuki Katana 1991. hijau tua. 1000 cc. 1991-1996 dilanjutkan 2002-Oktober 2003. dengan mobil 'gagah' ini, gue udah melaju kesana kemari dari rumah di Cempaka Putih p-p ke kampus di Depok. mengantar kuliah, menaungi dari panas-hujan-colekan orang. ke rumah temen ngerjain tugas, sampai nyulik anak-anak Antrop 90 ke Blok M. buat pergi kencan sama pacar jaman kuliah (apa kabar lo?) ke penjuru kota. bantuin ke sana kemari untuk acara pengumpulan dana sarasehan JKAI ke Irian, dana inisiasi angkatan gue, acara seminar ilmiah jurusan, hingga part time jadi interviewer untuk lembaga-lembaga penelitian di Jakarta. tapi 'pahlawan' ini malah belum pernah ke luar kota sama gue, lho! hehehe... hingga akhirnya di tahun 1996, dia sempat nganter gue wawancara di kaWanku dan nemenin sebentar untuk bolak-balik Cempaka Putih-Kebon Jeruk. lantas si Katana dialih tugaskan untuk menemani adik gue bolak balik kampus yang sama (cuma beda fakultas) dan segala kegiatan adik gue.
kalau si Katana Hijau ini mampu berbicara, gue rasa dia udah marah-marah dan protes abis. dia sudah jadi saksi mati gue dengan segala kegiatan gue bahkan dengan segala cowok yang pernah pacaran atau sekadar kencan sekali dua. hahaha...
belum lagi saksi sewaktu marah-marah sama sopir metro mini karena bodi-nya disenggol. belum lagi diludahi sak truk tronton penuh berisi tentara di Kalibata, karena mereka enggak mau minggir dan gue protes marah-marah.
akhirnya, setelah menikah dan pindah rumah ke Bekasi, dia ikut gue lagi. hello again!!!
yang membuat gue jadi terharu, Katana ini pernah menyelamatkan keluarga kami (gue, suami dan pembantu) untuk mengarungi air deras yang mengepung rumah kami... alias banjir besar kemarin. thanks yaa...
akhirnya, dengan melihat segala kegigihannya, nyokap gue memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan si Katana. "biar istirahat dulu. kamu pakai yang lain," ujarnya. jadilah sekarang Katana Hijau tercinta itu, sedang nongkrong dengan nyamannya di garasi rumah ortu gue. kangen sama macet Bekasi-Jakarta-Bekasi, enggak ya?



Toyota Starlet 1989. biru tua. 1300 cc, punya ortu. 1989-1991 dilanjutkan 1996-2000.
mobil cantik tapi gagah ini dipinjamkan ortu untuk membantu aktivitas gue waktu SMA (masih pakai supir :-p sampai kuliah awal. sebentar banget sih, tapi berkesan. karena gue berhasil membawa ke sana kemari tanpa cacat sedikitpun. beda sama si Katana.
hubungan gue dengan Starlet ini berlangsung lagi setelah kerja. nyokap memberikan mandat boleh mempergunakan Starlet ini sebagai alat transportasi. di kantor, Starlet ini fungsinya benar-benar cuma Cempaka Putih-Kebon Jeruk doang. jarang banget buat pergi ke sana kemari. soalnya di kantor disediakan mobil dinas.
tapi masa mengendarai Starlet ini, gue ketemu dengan bekas pacar alias suami gue!
hehehe... dengan Starlet ini pulalah ia menjadi saksi bisu cinta kami. huah.... dan membantu persiapan pernikahan kami di tahun 2000 lalu.
berbarengan dengan menikah, gue kembalikan mandat dari nyokap. Starlet kembali ke pangkuan ibu....



setelah menikah, barulah gue mencicipi Honda Civic 1976. putih. 1600 cc. punya suami. 2000-2001. mobil ini unik. karena bisa dikendarai tanpa menekan pedal gas atau rem bahkan kopling (soalnya matic :-p). tahu alasannya? soalnya ini mobil khusus punya suami gue yang di desain untuk tuna daksa. tuas kopling, rem, gas dipindahkan ke tangan! tapi buat gue dan yang lainnya masih bisa as usual, karena memang aslinya tetap ada. sedangkan buat suami, dia mempergunakan tangan untuk mengendalikan mobil tersebut.
mobil kecil mungil ini asli larinya kencang banget! enggak heran, suami gue pernah mengalami 'sedikit' kecelakaan saat mengendarainya. tapi yang nyebelin, entah karena memang sudah mobil lama, entah 1600 cc-nya, kalau urusan sama bensin, waduh, glek-glek aja tanpa mikir udah gajian atau belum... :-p
cacat mobil ini selain doyan minum bensin, juga sering batuk-batuk. makanya di tahun 2001, mobil ini kami relakan keberadaannya, dan dipindahtangankan kepada yang memerlukan.



selain si Civic putih, ada mobil lain lagi yang kami pergunakan bersama, Honda Excellent 1981. biru metalik. 1300 cc (kalau enggak salah, ya?), milik suami yang diberikan kepadaku....
hehehe... ini modal dari suami buat gue yang doyan ke sana kemari. setelah mengembalikan Starlet, untuk kerja sampai saat ini masih ada si biru ini. jujur aja, sekarang dia sudah enggak ada kece-kecenya lagi. huehehehe...
tapi lumayan lah, masih bisa buat ke pasar yang dekat rumah atau beli lauk di Perumnas I. ceritanya sih banyak, tapi honestly, I'm speechless. sorry... :-(



lantas, bintang saat ini adalah Daihatsu Ceria 2003, merah metalik. 1000 cc.
ceritanya ini pengganti Katana yang buat kami adalah 'gue banget' (sorry MTV, gue pinjem istilah elo!) Katana bisa bawa kursi roda. bisa muat pindahan. bisa bawa barang dagangan. sedangkan Ceria sejujurnya hanya muat kami berdua (dan masih pakai senggol-senggolan segala), kursi roda harus ditidurkan. enggak bisa muat belanjaan bulanan yang seabrek itu. fiuh... pengennya sih punya mobil gede, muat banyak. ada tempat kursi rodanya. wah, mimpinya tinggi! mampunya cuma segini ya diterima aja, lah. masih bisa bersyukur, masih bisa bawa mobil sendiri kemana-mana tanpa kena panas matahari dan tempias hujan.
hehehe... wilkommen, Ceria merah.... selamat menjalani hari-hari kita bersama...

posting di Milenia Net Cafe Pasaraya Grande yang mempergunakan Linux RedHat.
huh... gak bisa mempergunakan yahoo!messenger.... pakai Linux Knoppix duong....


barusan dapet theme songnya "i dream of jeannie"
dalam bentuk mp3 dari website themesonline :) :)

somebody will love it like crazy... hehehe