, , No Comments
pagi-pagi, belum sempat sarapan, langsung ngacir ke gym
pulang latihan, kok laper, yaa?
padahal masih banyak rencana harus dijalankan
daripada ngemil lebih baik makan sandwich dan beli aqua
mampir ke Holland Bakery. mahal sih… (masih jauh lebih murah sandwich bikin sendiri)
tapi… gaya hidup orang sibuk laa… mana sempat?

sepotong sandwich dan sebotol aqua nggak dingin dihargai Rp. 6.200
gue ulurkan selembar Rp. 10.000-an
pikir gue, males ah dikembaliin sama uang receh
mengorek isi dompet mencari selembar ribuan dan uang ratusan
ah, cuma ada 2 keping limaratusan logam
dan seratusan putih, dan empat keping uang duapuluhlima rupiah putih kinclong

“maaf, Mbak, tidak menerima pembayaran dengan uang ini,” ujar mbak kasir sambil melirik si 25 rupiahan empat biji itu.
ha? 4 kali 25 setahu gue dari dulu gue SD sampai sekarang berumur 30 tahun, kayaknya masih belum berubah deh, nilainya 100.
so?

“pokoknya nggak bisa Mbak, ini peraturan perusahaan!”
perusahaan? perusahaan sebesar apa? perusahaan REPUBLIK INDONESIA?
ini kan cuma Holland Bakery yang katanya jualan roti terenak di seluruh negeri?
terdengar suara dari arah lain…
“buat belanja di Hero aja, Mbak?”
yeee… namanya duit ya buat belanja di mana aja.
uang (katanya) alat pembayaran yang sah. uang Indonesia yang asli berarti alat pembayaran sah di seluruh negeri bernama Indonesia, toh?

dengan tolol, gue amati si-duapuluhlima-perakan-tak-bersalah-itu berulang-ulang
dengan geram terpaksa gue menjawab, “setahu saya ini uang asli Indonesia. dan uang Indonesia bisa dibelanjakan di seluruh negeri ini. kalau saya di luar negeri saya tahu uang Indonesia memang nggak laku. terus sekarang saya di mana, ya?

sedemikian tak berharganya uang Rp. 25? apalagi dibandingkan dengan kurs dolar Rp. 11.300 per 1 US$???
Rp. 1.000.000 bukan senilai satu juta rupiah jika kurang si dua puluh lima perak.

moral of the story:
1. jangan sia-siakan uang biarpun HANYA Rp. 25, nyarinya susah, nek!
2. kalau kita miskin uang berapapun pasti ada nilainya
3. yang tolol siapa ya? gue? pegawai Holland Bakery Dwima Plaza Cempaka Putih, peraturan Holland Bakery, rakyat Indonesia, atau pemerintahnya? atau semua?

0 comments: