Tiga Kawan Hadirkan PodjokCoklat

, , 1 comment
Republika, Minggu, 14 Mei 2006
Sri Sintawati, Rika Eridani dan Haryanti
Tiga Kawan Hadirkan PodjokCokelat

Dengan kreativitas, sisa uang belanja bulanan pun ternyata bisa menjadi modal usaha. Hasilnya, kini sebuah usaha yang terus berkembang. Inilah yang dilakoni Sri Sintawati, Rika Eridani, dan Intan pada 2002. Ketika itu, ketiganya telah mundur dari kantor tempat mereka bekerja.

Bermodalkan sisa uang belanja bulanan dari suami, ketiga orang ini berhasil menggabungkan modal sebesar Rp 700.000. ''Kami bertiga ingin punya usaha,'' ujar Sri Sintawati yang akrab disapa Sinta ini.

Dengan modal awal ini, ketiganya memang selama ini punya hobi sama yakni dalam pembuatan berbagai macam kue. Mereka pun sepakat untuk hanya fokus pada usaha dalam pembuatan kue cokelat.

''Idenya, agar kami lebih fokus. Agak takut juga untuk memulainya, tapi kapan lagi,'' kata Sinta yang diiyakan Rika Eridani. Jadilah waktu itu, Sinta, Rika, dan Intan membuat kue dengan bereksperimen berbagai rasa cokelat dengan nama usaha PodjokCoklat.

''Nama Podjokcoklat itu karena enak didengar saja,'' tegas Sinta. Podjokcoklat memang baru membuka workshop di rumah Sinta di Sunter Jaya, Jakarta Utara. Dengan hanya memiliki ilmu dalam pembuatan kue-kue coklat, mereka berbekal nekad, menawarkan cokelat kepada teman-teman se-arisan. Mendapat tanggapan positif, mereka semakin percaya diri dan memberanikan menjual produk mereka melalui bazaar sekolah.

''Sudah cukup kenyang pengalaman mengikuti berbagai bazaar. dari kehabisan produk sampai enggak laku sama sekali juga pernah,'' kenang Sinta. Tahun berganti, kepemilikan juga berubah. Intan mengundurkan diri karena kesibukkan mengurus keluarga. Akhirnya Sinta dan Rika menggandeng temannya yang lain yakni Haryanti, lajang yang piawai mengubah tepung menjadi sajian cake nan nikmat. Jadi sejak saat itu PodjokCoklat tidak hanya memproduksi cokelat saja. mulai dari berbagai kue kering, cake potong, kue ulang tahun hingga kue pengantin.

''Kami berharap akan makin maju dan menjadi bervariasi dalam menjual produk PodjokCoklat. Memang sudah banyak toko-toko lain yang menjual produk cokelat dan aneka cake, tapi kami optimis bisa turut meramaikan bisnis ini. Karena selama ini kami memiliki keunggulan berupa semua produk kami tidak mempergunakan bahan pengawet dan disiapkan sesuai pesanan. Tidak ada produk lama yang dijual,'' tutur Sinta, yang berpendidikan sarjana Jur Antropologi, Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Memanfaatkan dunia maya
Tak cukup dengan bazaar, para suami yang sangat mendukung usaha ketiganya mengusulkan untuk menjual produk PodjokCoklat lewat dunia maya alias Internet. Dengan modal web hosting gratis, meluncurlah situs www.podjokcoklat.com.

''Jadi selain berjualan lewat bazaar, kami mencoba memperkenalkan produk lewat internet. Agak sulit juga, karena belum semua melek Internet, tapi lumayan juga karena kami juga mempromosikan melalui milis-milis dan sms kepada teman-teman,'' jelas Rika, yang juga berlatarbelakang pendidikan sama dengan Sinta ini.

Lewat internet pula mengalirlah order cokelat praline, mulai dari souvenir pernikahan, souvenir ulang tahun perusahaan, hingga melayani kebutuhan launching produk dan business gift berbagai perusahaan besar di Jakarta. ''Pesanan lewat internet cukup lumayan lho,'' ujar Sinta yang merahasiakan omset dan asset yang dimiliki sekarang. ''Pokoknya ada, deh,'' tambah Sinta.

Lebih lanjut dikatakan Sinta, untuk menunjang layanan penjualan lewat internet, PodjokCoklat menyediakan jasa delivery. ''Tak hanya melayani pembeli dari Jabotabek saja. Paling jauh delivery kami sampai ke Bandung. Sebenarnya ada pemesan dari luar kota, kendalanya adalah pada pengiriman barang,'' papar Yanti.

Yanti melanjutkan, ''Kalau sekadar dibawa untuk oleh-oleh sih, tidak ada masalah. Tapi kalau dikirim lewat jasa pengiriman, kami belum berani, karena sifat cokelat yang rentan,'' tambah Yanti yang yakin prospek usaha PodjoCoklat ini dengan pemasaran melalui Internet, dan melalui sms HP akan dapat berembang.

Harga yang ditawarkan untuk produk ini adalah mulai dari Rp 1.000. Saat ini kata Yanti PodjokCoklat dengan hot item adalah chocolate tree. Bentuknya berupa rangkaian mawar segar ditambah rangkaian mawar yang terbuat dari cokelat. Harganya Rp 200.000, belum termasuk ongkos kirim. ''Cake favorit di PodjokCoklat adalah cake tapai, Blueberry Cream Cake dan Black Forest. Harganya berkisar Rp 35.000 per loyang hingga Rp. 500.000 untuk kue ulang tahun,'' terang Yanti.

Diungkapkan Yanti, kualitas produk kami sangat terjaga yakni coklat asli yang tidak dicampur bahan pengawet, tanpa gula tambahan, tidak menyebabkan batuk, coklat asli, rasa coklat asli, warna berkilau, hand made dan dibuat untuk pesanan.

Berbagai macam rasa dan isian coklat, lanjut Yanti antara lain almond, kopi, cappucino, kacang mede, kelapa, moka, peppermint, tutti-fruitty, honey and caramel, dan choco ganache. Dengan berjalannya usaha PodjokCoklat ini sekarang ketiganya hanya sebagai quality control saja. ''Selama ini kami hanya dibantu oleh dua pegawai tetap. Sekarang karyawan ada empat orang. Tapi pada saat peak season (ramai pesanan, red) kami mempergunakan tenaga tambahan. Biasanya bisa mencapai empat orang, tenaga tambahan ini adalah tetangga sekitar saja,'' terang Sinta. Peak season biasanya pada saat menjelang Lebaran, Natal dan Valentine.

Selanjutnya, ungkap Sinta banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi. ''Setiap usaha pasti ada tantangan dan hambatannya. Tantangan dan hambatan itu jangan dipikir. Kalau mau mulai, saat ini juga. Jangan nanti-nanti,'' tambah Sinta yang mengaku tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah banyak pesaing serta bagaimana harus menciptakan produk yang kreatif dan inovatif. Dukungan suami diakui amat berperan bagi ketiga wanita ini. Salah satu alasannya karena usaha yang dijalankan tidak banyak memakan waktu di luar rumah.

''Kerja di rumah membuat kami tidak ada kesulitan dalam membagi waktu untuk keluarga,'' ujar Sinta. ''Karena produk kami banyak berdasarkan pesanan hal itu juga tidak membuat banyak menyita waktu,'' tambah Rika dan Yanti. ''Ini bisa membuat kami tidak sempat beristirahat. tapi setelah hari-H biasanya sudah santai, dan kami membayar hutang tidur atau jalan-jalan bersama keluarga. Berkat dukungan keluarga pula, PodjokCoklat masih bertahan hingga kini,'' tutur Sinta.

Profil
Nama Usaha : PodjokCoklat
Alamat: Jl. Sunter Jaya III Blok A6 no 22
Kompleks DEPKES Sunter Jaya
Jakarta Utara 14350
Web sites : www.podjokcoklat.com
E-mail : sales@podjokcoklat.com
Telepon : 701-895-35/ 701-895-40/ 709-195-35
(ruz )


© 2005 Hak Cipta oleh Republika Online
Dilarang menyalin atau mengutip seluruh atau sebagian isi berita tanpa ijin tertulis dari Republika.

[link]

1 comments:

krupuk said...

udah beli & liat Republika... Coba dong masuk Kompas juga hihihi... Suksesss yah!